Halo teman teman.. Aku ingin berbagi pemahamanku tentang fase-fase pendidikan anak dalam Islam menurut Ali bin Abi Thalib. Seperti yang aku ketahui, orang tuaku memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk fondasi keimanan dan moral dalam hidupku.
1. Usia 0 – 7 tahun
Saat ini aku masih berada dalam fase pertama, yaitu usia 0-7 tahun. Orang tuaku berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan lingkungan yang Islami di sekitar ku. Mereka selalu membacakan cerita-cerita Islami yang menarik dan mengajarkan doa-doa sehari-hari kepadaku. Aku merasa senang dan nyaman saat mereka mendengarkan aku berbicara tentang Allah dan memberikan contoh-contoh moral yang baik. Di usia ini aku mempelajari berbagai hal dengan cara melihat dan juga meniru.
Selain itu, orang tuaku juga mengajarkan aku nilai-nilai moral seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang. Mereka selalu mengingatkan aku untuk berbagi dengan orang lain dan bersikap baik terhadap mereka. Aku tahu bahwa ini adalah bagian penting dari pendidikan agamaku sebagai seorang Muslim.
“Barangsiapa yang mendapat ujian atau menderita karena mengurus anak-anaknya, kemudian ia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anaknya akan menjadi penghalang baginya dari siksa neraka.” (HR Bukhari-Muslim)
Bundaku bercerita bahwa berdasarkan Hadis Nabi di atas, maka, dalam kitab Al Amali hal.475, Imam Al Baqir dan Imam ash Shadiq ra menjabarkan cara mendidik anak menurut islam berdasarkan umur. Kemudian mereka berkata jika ada tahapan untuk mengenalkan Allah kepada anak adalah sebagai berikut:
a. Saat usia anak 3 tahun, orang tua mengajarkan anaknya kalimat Tauhid yakni “Laila ha illallah” sebanyak tujuh kali.
b. Saat usia anak menginjak 3 tahun 7 bulan, ajarkan kepadanya kalimat “Muhammad Rasullullah.”
Kedua hal tersebut adalah cara sederhana untuk memperkenalkan kepada anak tentang Agama, Tuhan dan Rasulnya. Dengan demikian, maka anak bisa mengenal tauhid dalam lingkup yang paling inti.
c. Saat anak berusia 5 tahun dan telah memahami arah, cobalah untuk orang tua bertanya mana bagian kanan dan mana bagian kiri. Kemudian ajarkan padanya arah kiblat dan mengajak anak untuk shalat Bersama.
2. Usia 7-14 tahun
Ketika aku memasuki fase kedua, yaitu usia 7-14 tahun, orang tuaku akan memperkenalkanku pada pengetahuan agama yang lebih mendalam. Mereka akan membantu aku mempelajari Al-Qur’an dan memahami ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik. Aku nanti akan sangat antusias dan bersemangat untuk belajar tentang agamaku dan bagaimana aku dapat mengembangkan akhlak yang baik.
Selain pendidikan agama, orang tuaku juga akan membantu aku dalam mengembangkan keterampilan akademik dan keterampilan praktis. Mereka akan memberikan dukungan dan bimbingan agar aku dapat mencapai potensi maksimal dalam hidupku. Aku tahu bahwa mereka akan selalu mendukungku dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan yang semakin kompleks.
Bunda bilang nanti saat aku berusia 7 tahun, aku diajak untuk berwudhu dan pada usia ini aku diminta untuk mengerjakan shalat 5 waktu. Sebelum itu, aku diajari untuk berwudhu secara teratur agar nantinya aku bisa menghafal prosedurnya. Ketika aku mencapai usia 9 tahun, menjalankan shalat menjadi kewajiban bagiku.
Selain itu, aku diberitahu bahwa meninggalkan shalat adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan jika aku telah mencapai usia ini. Pada usia ini, umumnya aku sudah cukup paham tentang aturan dan tata tertib. Oleh karena itu, diharapkan bahwa pada usia 9 tahun ini aku sudah memiliki kedisiplinan dalam menjalankan shalat 5 waktu.
Pada usia segini aku diajarkan untuk bersikap tenang saat melakukan ibadah. Meskipun aku belum memahami bacaan shalat, mengajarkan aku untuk tetap tenang atau khusyuk sudah menjadi bagian penting dalam pembelajaran ibadah bagiku sebagai seorang anak.
3. Usia 140 – 22 tahun
Ketika aku mencapai usia 14-21 tahun, fase ketiga pendidikanku akan dimulai. Pada masa ini, aku akan menjadi seorang remaja dan memasuki dunia yang lebih luas. Orang tuaku akan terus membimbingku dalam menguatkan imanku dan memperdalam pemahaman agama. Mereka akan membantuku menjaga nilai-nilai moral yang sudah aku pelajari sejak kecil.
Pada usiaku ini, orang tuaku sudah bisa berkomunikasi dan berdiskusi dengan aku secara terbuka. Mereka juga mengingatkan aku tentang hal-hal yang benar dan yang salah. Pada usia 21 tahun ke atas, aku dan teman-temanku mulai memasuki kehidupan dewasa. Kami mulai bekerja, beraktivitas, dan beberapa di antara kami bahkan sudah menikah dan memiliki anak.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda, “Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca Alquran. Sebab, orang yang mengamalkan Alquran nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci.”
Selain itu, orang tuaku juga akan membantu aku mengembangkan kemandirian dan keterampilan hidup yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang berkembang pesat. Mereka akan memberikan pendidikan yang komprehensif, termasuk pendidikan formal dan persiapan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Aku sangat bersyukur kepada Allah karena telah memberikan aku orang tua yang peduli dan penuh kasih sayang. Aku berharap dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berpengetahuan, dan bertanggung jawab dalam menjalankan ajaran Islam. Aku berdoa agar Allah memberkahi upaya orang tuaku dalam mendidikku dan semua anak-anak Muslim lainnya. Semoga aku dapat menjadi seseorang yang berguna bagi agama, keluarga, dan masyarakat. Amin.