Hai teman-teman! Namaku Nahida, anak perempuan yang baru berumur 1 tahun. Hari ini, aku ingin ceritakan apa yang aku lihat dari Bunda.
Tadi pagi, aku lihat Bunda mendengarkan video tentang parenting dari Dokter Aisyah Dahlan. Bunda bilang, Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan tentang ada 5 “baterai kasih sayang” di dalam otak manusia.
Baterai-baterai ini harus diisi sesuai dengan kebutuhan kita anak-anak. Caranya dengan 5 bahasa kasih sayang, yaitu:
1. Pujian atau Kata-Kata Afirmasi
Setiap hari, Bunda selalu memujiku dengan tulus. Misalnya, “Nahida anak pintar!”, “Nahida semangat sekali hari ini!”, atau “Nahida bisa melakukannya, anak Bunda hebat!”. Kata-kata positif seperti ini akan memenuhi “baterai” kasih sayang untukku.
2. Sentuhan Fisik
Bunda tahu aku suka dipeluk, digendong, dan dicium. Jadi, Bunda sering memberikan sentuhan-sentuhan lembut dan hangat untukku. Seperti menepuk-nepuk punggungmu saat aku rewel, atau mencium pipimu saat aku bangun tidur sambil membacakan do’a..
3. Waktu Berkualitas
Bunda dan ayah berusaha menyisihkan waktu khusus untuk bermain dan berinteraksi denganmku. Misalnya, setiap pagi Bunda dan ayah ajak aku sarapan bersama. Atau sore hari Bunda ajak aku main di taman. Tiap ayah pulang juga sering kali ayah mengobrol denganku menanyakan seharian ini aku ngapain aja.
4. Pelayanan atau Tindakan Membantu
Ketika kamu membutuhkan sesuatu, Bunda akan sigap membantu. Seperti mengganti popokku, memandikanku, atau menemaniku makan. Bunda lakukan ini dengan penuh kasih sayang. Dan ayah selalu membangunkanku agar aku semangat menjalani hari.
5. Pemberian Hadiah
Walaupun sederhana, Bunda sering memberikan hadiah kecil untukku. Misalnya, mainan baru, pakaian lucu, atau camilan kesukaanku. Ini untuk memenuhi “baterai” kasih sayangku.
Bunda berharap dengan menerapkan 5 bahasa kasih sayang ini, “baterai” cintaku akan selalu terisi penuh. Sehingga aku akan tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sehat. Bunda dan ayah sayang aku..
Bunda bilang, sebagai orang tua, kita harus paham bahasa kasih sayang apa yang dibutuhkan anak-anak. Kalau kita salah memberikan respon, bisa-bisa anak jadi berperilaku tidak baik.
Misalnya, kalau aku butuh dipeluk atau ditemani bermain, tapi Bunda dan Ayah malah taibuk sendiri, aku bisa jadi suka memukul atau menggigit orang. Atau sering orang bilang tantrum.. Itu karena “baterai kasih sayang” aku tidak terisi penuh.
Aku suka lihat Bunda semangat belajar jadi orang tua yang baik. Bunda bilang, konsep baterai kasih sayang dari Dokter Aisyah Dahlan itu mudah diterapkan. Jadi, Bunda berharap bisa mendidikku dengan penuh kasih sayang.
Aku senang Bunda mau belajar demi aku. Semoga aku bisa tumbuh jadi anak yang baik ya, teman-teman! Doakan aku ya!