Petualangan Toilet Training: Langkah Kecil Menuju Kemandirian Bersama Bunda

Halo! Aku mau cerita tentang pengalaman seru saat Bunda mencoba toilet training aku. Sekarang aku sudah 20 bulan, dan Bunda bilang sudah waktunya aku belajar menggunakan toilet. Awalnya, aku tidak begitu paham kenapa Bunda ingin aku berhenti pakai popok. Aku masih merasa nyaman dan aman dengan popokku.

Suatu hari, Bunda datang dengan semangat dan bilang, “Nak, hari ini kita mulai belajar bilang kalau mau pipis atau ee!” Bunda kelihatan sangat bersemangat, jadi aku juga ikut semangat meski sedikit bingung. Biasanya aku ke toilet hanya pada saat popok aku penuh.

Nah saat Bunda ke mengajakku ke toilet Bunda memperlihatkan kursi kecil yang lucu di toilet. “Ini tempatnya ya, kalau kamu mau buang air besar,” katanya. Kursi itu berwarna putih dan terlihat nyaman, tetapi aku merasa sedikit ragu. Bagaimana kalau aku tidak bisa duduk dengan baik di sana? Dan bunda juga menjelaskan jika aku ingin pipis aku perlu jongkok lalu pipis.

Bunda terus menjelaskan, “Kalau kamu merasa mau pipis atau ee, bilang ke Bunda, ya! Kita akan pergi ke sini bersama.” Aku mengangguk, meskipun dalam hati masih bingung. Tapi, aku masih lupa untuk bilang, terutama saat aku asyik bermain dengan mainanku atau bermain bersama ayah bunda.

Agar aku bisa merasa tidak nyaman saat aku terlanjur buang air. Aku tidak lagi memakai popok sekali pakai ataupun klodi. Aku mulai memakai celana dalam dan juga celana. Jadi sekalinya aku pipis langsung basah tembus ke celana luarku. Ini mempermudah bunda tahu bahwa aku sudah buang air. Walaupun akhirnya saat aku pipis di celana bunda harus membersihkan atau mengepel tempat di,ana aku pipis. Bunda tetap semangat untuk mengajariku toilet training.

Karena pipis itu adalah najis, kita pelu menjaga kebersihan dengan benar. Bunda selalu mengepel hingga bersih dari najis agar saat ayah bunda mau shalat tetap sah. Dirumah kami bukan hanya harus bersih namun juga perlu suci dari najis baik itu dari ee cicak ataupun kotoran lainnya. Termasuk kotoran dari buang air pku jika tercecer kemana-mana. Bunda selalu telaten menanyakan apakah aku ingin buang air atau tidak tiap saat, dan juga membawaku ke toilet tiap sejam sekali. Ini mungkin terdengar repot namun namanya juga proses, kita perlu menikmati saja.

Bunda bilang ini beberapa tips untuk toilet training yang aku ingat:

1. Perhatikan Tanda-Tanda: Bunda bilang, “Kalau kamu gelisah atau memegang perut, itu tandanya kamu mau buang air.” Sekarang, aku mulai lebih peka terhadap perasaan di perutku.

2. Jadwalkan Waktu: Bunda mengajak aku ke toilet setelah makan atau sebelum tidur. Dan untuk awal-awal kita perlu ke toilet tiap jam agar terbiasa buang air di toilet. Ini membantu aku ingat untuk pergi ke toilet, meskipun kadang aku masih lupa.

3. Gunakan Pujian: Setiap kali aku berhasil bilang mau buang air, Bunda selalu memuji aku. Itu bikin aku senang dan membuatku ingin mencoba lagi.

4. Bersabar dan Konsisten: Bunda selalu bilang, “Proses ini butuh waktu, Nak. Kita akan terus mencoba.” Dia mengingatkanku bahwa tidak apa-apa jika aku belum langsung bisa.

5. Buat Suasana Menyenangkan: Bunda juga sering membacakan cerita atau menyanyikan lagu saat aku duduk di toilet. Itu membuatku merasa lebih santai dan nyaman.

Walaupun aku belum sepenuhnya bisa, aku tahu Bunda selalu ada untuk membantuku. Dengan usaha dan kesabaran Bunda, aku yakin aku akan bisa menggunakan toilet dengan baik. Setiap kali aku berhasil, aku melihat wajah Bunda yang penuh kebanggaan, dan itu membuatku merasa spesial.

Terima kasih, Bunda, untuk semua usaha dan kasih sayangmu! Aku berjanji akan terus berusaha agar bisa jadi anak yang hebat dan tidak pakai popok lagi. Kita akan terus belajar bersama!

Tinggalkan komentar