Belajar Berbakti Kepada Orang Tua dengan Seru

Hai teman-teman, yuk baca pengalamanku tentang bakti kita sebagai anak terhadap orang tua. Beberapa hari yang lalu Aku, ayah, dan bunda mengantar Mbah Uti ke rumah sakit. Kita datang agak siang karena ayah semalam tidurnya larut malam. Jadi ayah perlu mengumpulkan tenaga dań fokus yang agak lama, karena setelah shalat subuh ayah tidur lagi. akhirnya Mbah Uti dapet nomor antrian akhir, dan itu membuat kami menunggu lama di rumah sakit.


Karena bayi enggak boleh masuk ke rumah sakit, jadinya aku menunggu di masjid. Ayah bunda bergantian untuk menjagaku. Kadang bunda bersama dengan Mbah Uti, sehingga aku bersama dengan ayah. Bunda harus menemani Mbah Uti ketemu dokter, biar bunda bisa tau tentang kondisi kesehatannya Mbah Uti. Bagi bunda ini adalah wujud berbakti bunda terhadap Mbah. Bunda bilang kita harus menjadi anak yang berbakti terhadap orang tua, karena berbakti kepada orang tua adalah ciri dari ana yang soleh solehah. Akukan ingen menjadi anak yang soleh, maka suatu hari nanti dalam kendisi sehat ataupun sakit orang tuaku, aku harus menemani mereka dengan sungguh-sungguh. Kata bunda, bunda beruntung bisa menikah dengan ayah, sehingga disaat orang tua bunda sakit yaitu mbah uti sakit, ayah support bunda untuk mengajak mbah uti ke dokter agar lekas sembuh.


Dari sini aku belajar betapa kompaknya mereka untuk berbakti kepada orang tua. Saat Bunda bersama dengan mbah ketemu sama dokter, di masjid, aku asik banget main sama ayah. Kita main kejar-kejaran dan petak umpat. Ayah selalu bikin aku ketawa-ketawa. Ayah juga mengajak aku berkenalan dengan teman sebayaku yang Sedang menunggu orang tuanya bertemu dokter. Kadang, waktu bersama bunda di masjid, aku duduk manis dengerin bunda baca buku dari perpustakaan masjid. Bunda selalu cerita yang menarik yang isinya banyak nilai pembelajaran uuntuk aku dan aku suka banget dengernya.
Oh iya, aku juga sempat main di taman bersama ayah. Aku duduk-duduk di rumput sambil bermain rumput.

Tinggalkan komentar