Assalamu’alaikum, teman-teman!
Hari ini aku mau bercerita tentang sesuatu yang sangat istimewa. Bunda baru saja menceritakan kepadaku tentang Ramadan terakhir Rasulullah ﷺ sebelum beliau wafat. Aku ingin berbagi cerita ini dengan kalian, karena nasihat Rasulullah ﷺ di bulan Ramadan itu penuh dengan kebaikan dan pelajaran berharga.
Aku duduk di pangkuan Bunda. Tangannya mengusap kepalaku dengan lembut. Aku suka saat Bunda bercerita, suaranya lembut dan membuat hatiku nyaman.
“Nahida, hari ini Bunda mau cerita tentang Ramadan terakhir Rasulullah ﷺ sebelum beliau wafat,” kata Bunda.
Aku menatap Bunda dengan mata penuh rasa ingin tahu.
“Saat itu, Rasulullah ﷺ memberikan banyak nasihat penting kepada umatnya. Beliau ingin semua orang tahu bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Di bulan ini, kita belajar sabar, berbagi, dan semakin dekat dengan Allah,” kata Bunda.
Aku mendengarkan dengan serius.
Bunda melanjutkan,
“Rasulullah ﷺ berkata bahwa kalau kita melakukan satu kebaikan kecil di bulan Ramadan, pahalanya besar sekali. Misalnya, kalau Nahida berbagi makanan atau membantu merapikan mainan, Allah akan memberikan pahala yang besar.”
Aku berpikir sebentar. Aku ingat saat aku berbagi biskuit dengan temanku. Apakah itu juga kebaikan?
“Nahida pernah berbagi makanan dengan teman, kan?” tanya Bunda.
Aku mengangguk kecil.
“Nah, itu artinya Nahida sudah melakukan salah satu hal yang Rasulullah ﷺ ajarkan di bulan Ramadan. Rasulullah ﷺ juga berkata, kalau kita memberi makanan untuk orang yang puasa, kita akan mendapat pahala seperti mereka!”
Aku tersenyum senang. Aku suka berbagi, apalagi jika Allah senang.
Bunda melanjutkan,
“Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kita untuk bersabar. Saat puasa, kita belajar menahan lapar dan haus, tapi bukan hanya itu. Kita juga belajar untuk tidak mudah marah dan selalu berkata baik.”
Aku teringat tadi aku sempat kesal karena mainanku jatuh. Aku ingin menangis, tapi aku ingat kata-kata Bunda. Ramadan adalah bulan untuk belajar bersabar.
Bunda tersenyum dan mengusap pipiku.
“Kalau Nahida belajar sabar, Allah akan sayang. Rasulullah ﷺ juga berkata bahwa orang yang sabar akan mendapatkan surga.”
Aku tidak tahu surga itu seperti apa, tapi Bunda pernah bilang bahwa surga itu tempat yang sangat indah. Aku ingin Allah menyayangiku.
Bunda melanjutkan ceritanya,
“Di bulan Ramadan, Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kita untuk banyak berdoa. Kita meminta kepada Allah agar diberikan kebaikan dan dijauhkan dari keburukan. Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa di bulan Ramadan ini, kita harus sering membaca ‘Laa ilaaha illallah’ dan meminta ampun kepada Allah.”
Aku mengangguk. Aku suka saat Bunda berdoa. Kadang, aku ikut mengangkat tangan kecilku dan mengucap ‘Aamiin’ bersama Bunda.
“Dan yang paling penting, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita agar selalu meminta surga kepada Allah dan berlindung dari neraka. Itu adalah salah satu pesan terakhir beliau di bulan Ramadan sebelum wafat.”
Bunda kemudian membacakan khutbah Rasulullah ﷺ yang terakhir di bulan Ramadan,
“Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kalian bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan shalat di malam harinya sebagai sunnah.
Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan, maka ia seperti orang yang melakukan kewajiban di bulan lain. Dan barang siapa yang melakukan kewajiban di bulan ini, maka ia seperti orang yang melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya.
Inilah bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah surga. Inilah bulan kasih sayang, bulan di mana rezeki seorang mukmin ditambahkan. Barang siapa yang memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikit pun.”
“Siapa yang meringankan pekerjaan budaknya (atau pekerjanya), Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Maka perbanyaklah empat hal di bulan Ramadan: dua perkara yang dengannya kalian membuat Rabb kalian ridha, dan dua perkara yang kalian pasti membutuhkannya. Dua perkara yang membuat Allah ridha adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memperbanyak istighfar. Sedangkan dua perkara yang kalian pasti membutuhkannya adalah meminta surga kepada-Nya dan berlindung dari api neraka.”
“Barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberinya minuman dari telagaku, yang sekali meminumnya, dia tidak akan merasa haus selamanya hingga masuk ke dalam surga.”
Aku mendengarkan dengan penuh perhatian. Begitu banyak kebaikan yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Aku ingin menjadi anak yang baik, berbagi makanan, dan tidak mudah marah. Aku ingin membuat Allah senang, seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Langit di luar mulai berubah warna. Aku tahu, itu artinya sebentar lagi Bunda akan berbuka puasa. Aku senang, karena itu berarti kami akan makan bersama lagi.
“Sebentar lagi Bunda berbuka, Nahida mau menemani Bunda?” tanya Bunda.
Aku mengangguk semangat. Aku akan duduk di samping Bunda, melihatnya minum air dan makan kurma, lalu kami akan makan bersama.
Aku merasa Ramadan adalah bulan yang spesial. Aku belajar berbagi, belajar sabar, dan belajar berdoa. Aku ingin menjadi anak baik seperti yang Rasulullah ﷺ ajarkan.
Bunda memelukku erat dan berkata,
“Nahida anak yang baik. InsyaAllah, Nahida akan tumbuh menjadi anak yang dicintai Allah.”
Aku tersenyum bahagia. Ramadan bersama Bunda sungguh menyenangkan!
Semoga teman-teman juga bisa belajar dari nasihat Rasulullah ﷺ di bulan Ramadan ini. Yuk, kita jadi anak yang baik dan selalu berbuat kebaikan!