Halo teman-teman hari ini umurku hampir berusia 11 bulan dan temanku, Mas Hafiz, hanya berbeda 4 bulan denganku. Kami sering bermain bersama dan menjelajahi dunia yang baru bagi kami. Aku diajak bunda untuk bermain ke rumahnya Mas Hafiz. Lama sekali kami tidak berjumpa, waktu dulu padahal kita sering bermain bersama. Berhubung aku pindah rumah akhirnya kami jarang bertemu.
Sesampainya di rumah Mas Hafiz, aku terpesona melihat berbagai mainan yang ada di sana. Ada boneka, mobil-mobilan, dan kereta ayam-ayaman yang menarik perhatianku. Kami berdua duduk di karpet dan mulai bermain dengan mainan kesukaan kami.
Namun, ada hal yang menarik terjadi saat kami bermain bersama. Kami sama-sama tidak mau berbagi mainan yang kami pegang. Setiap kali aku mencoba mengambil mainan yang dimiliki Mas Hafiz, dia langsung menariknya kembali ke dekatnya. Aku merasa sedikit kecewa, karena ingin sekali bermain dengan mainan yang dia miliki.
Hal ini terjadi karena pada usia di bawah 2 tahun, kita masih dalam tahap perkembangan yang disebut “ego sentris”. Pada tahap ini, kita cenderung fokus pada keinginan dan kebutuhan diri sendiri, tanpa memahami konsep berbagi dengan orang lain.
Bagi kami, mainan adalah sesuatu yang berarti dan penting. Kami merasa terikat dengan mainan yang kami pegang, karena itu memberikan rasa aman dan familiar bagi kami. Kami belum memiliki pemahaman penuh tentang konsep berbagi dan rasanya sulit untuk melepaskan mainan yang kami miliki.
Namun, meskipun terjadi sedikit ketegangan saat bermain, kami juga belajar banyak dari pengalaman tersebut. Kami belajar mengenali perasaan dan keinginan orang lain. Orang tua kami membantu kami memahami pentingnya berbagi, saling menghormati, dan mengajarkan kami cara bermain secara kooperatif.
Saat kami terus tumbuh dan berkembang, kami akan belajar lebih banyak tentang berbagi dan memahami bahwa bermain bersama dengan teman adalah lebih menyenangkan daripada bermain sendiri. Kami akan mengalami banyak petualangan seru bersama dan mengembangkan keterampilan sosial kami.
Jadi, saat itu, meskipun kami terlibat dalam sedikit “pertarungan” mainan, hal itu adalah bagian dari proses perkembangan kami sebagai bayi yang sedang belajar tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kami.