Halo teman-teman.. Kali ini Aku, Ayahku, bundaku, dan beberapa teman dari kelompok tani hutan bekerja sama untuk membangun daerah di kaki Gunung Slamet, khususnya di Baturaden, menjadi pusat budidaya lebah.
Aku menyaksikan betapa ayah dan bunda bekerja bersama dengan penuh kerja tim. Ayahku memulai dengan membuka kotak lebah, hati-hati dan perlahan. Dia memberi tahu bundaku bahwa kita harus bersikap lembut dan penuh perhatian saat berurusan dengan lebah. Mereka adalah seperti anak-anak kita, jadi kita harus memperlakukan mereka dengan baik, tidak kasar, dan tidak menyakiti mereka.
Setelah membuka kotak lebah, ayahku dengan hati-hati mengambil sarang madu. Aku takjub melihat betapa tenangnya lebah- lebah itu saat ayah mengambil madunya. Mereka seperti tahu bahwa ayahku hanya ingin mengambil sedikit dan memberikan manfaat bagi lingkungan. Ayahku sangat berhati-hati sehingga tidak ada lebah yang menyengatnya. Aku berharap suatu hari nanti aku juga bisa belajar seperti ayahku, agar bisa berteman dengan lebah dan memberikan manfaat bagi alam.
Setelah sarang madu diambil, ayahku melanjutkan dengan mengemas madu itu dengan teliti. Aroma manis madu mengisi ruangan, dan aku menghirupnya dengan senang. Ayahku menjelaskan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan lebah. Dia mengatakan bahwa lebah adalah makhluk yang luar biasa, yang membantu penyerbukan tanaman dan membuat madu yang lezat.
Selain aku yang bersemangat mengamati, bundaku juga turut serta dalam momen penting ini. Dia membawa kamera untuk merekam semua proses panen madu yang dilakukan ayahku. Bunda sangat terampil dalam mengambil gambar dan membuat video, jadi dia bertugas membuat media promosi untuk kelompok tani hutan.
Aku melihat bundaku dengan penuh semangat mengarahkan kamera pada ayahku yang sibuk memanen madu. Dia mengabadikan setiap langkah yang dilakukan ayahku dengan cermat. Aku senang bisa melihat nanti hasil rekaman bundaku dan menyimpan kenangan berharga ini.
Sementara itu, ayahku dengan penuh keterampilan dan kehati-hatian melanjutkan proses panen. Dia dengan lembut mengambil setiap sarang madu, memastikan tidak ada lebah yang terganggu atau tersakiti. Aku belajar banyak dari ayahku tentang kesabaran dan kehati-hatian.
Setelah panen selesai, bundaku memberikan beberapa potongan sarang madu padaku. Aku merasakan tekstur lembut dan rasa manis madu yang menggoda. Aku tersenyum dan mencicipinya dengan senang hati.
Pengalaman memanen madu bersama ayah dan bundaku menjadi momen yang takkan pernah kulupakan. Aku merasa terinspirasi oleh kerja keras mereka dan semangat mereka dalam menjaga alam. Aku berharap suatu hari nanti aku juga bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan memberikan manfaat bagi alam sekitar, seperti ayahku dan bundaku.