
Halo teman-teman, yuk baca ceritaku tentang pengalamanku pergi bersama ayah untuk menjemput tanteku di stasiun.
Kali ini ada hal berbeda, aku pergi tanpa bunda. Bunda ada agenda untuk tadarusan bersama teman-temannya secara online.
Orangtuaku ingin tahu bagaimana reaksi ku saat aku jauh dari bunda dan hanya di temani ayah. Ternyata aku belum bisa jauh dari bunda. Aku merasa cemas, karena aku biasa berada dalam pelukan bunda kemanapun aku pergi. Aku masih belajar tentang apa yang aku rasakan. Aku masih belajar tentang emosi. Apa itu cemas, apa itu sedih, apa itu bahagia dan lain sebagainya.
Awalnya saat berangkat bersama ayah, aku merasa asik-asik saja. Namun saat perjalanan pulang aku merasa cemas. Aku tidak biasa jauh dari bunda. Makanya aku mencari bunda, walaupun ada ayah bersamaku dan juga tante yang mencoba menenangkanku. Saat aku merasa tidak nyaman biasanya bunda mendekapku dan menawari aku mimi bunda. Tapi saat diperjalanan pulang itu tidak ada bunda. Akhirnya aku menangis.
Ayah inisiatif untuk videocall bersama bunda agar aku bisa liat dan mendengar bunda. Tapi aku tetap ngasih tahu ayah kalau aku ingin digendong bunda. Ayahku mempercepat kendaraan agar kami cepat sampai rumah.
Di depan rumah bunda sudah menunggu. Akhirnya aku dipeluk bunda dan rasa nyaman itu hadir kembali, membuatku merasa lega. Aku digendongnya dan dikasihi dengan ASI.?✨?