
Hai teman-teman dengerin ceritaku yuk.. Hari ada hal baru yang aku lihat karena omku, akan mendaki gunung Slamet. Aku sangat antusias untuk mengantar omku ke titik nol jalur pendakian. Meskipun aku masih bayi berusia 10 bulan, aku tahu bahwa aku bisa menjadi bagian dari petualangan ini.
Aku melihat omku sibuk menyiapkan perlengkapan untuk mendaki gunung. Tidak banyak yang perlu dibawa karena om tidak akan menginap di sana. Om mengambil ransel yang tampak cukup besar untuk menyimpan semua perlengkapannya. Aku ingin tahu apa saja yang perlu dibawa saat mendaki gunung.
Om bercerita bahwa dia akan mendaki bersama dua teman ayahnya yang seumuran. Mereka akan menjadi tim yang kuat dan saling mendukung selama perjalanan. Aku senang mendengarnya karena aku tahu mereka akan memiliki pengalaman yang menyenangkan bersama.

Om memasukkan botol air minum ke dalam ransel. Aku melihat air minum itu dan merasa haus. Aku ingin sekali mencoba minum dari botol itu, tapi aku tahu itu bukan untuk bayi seperti aku. Om juga membawa makanan ringan seperti buah-buahan dan camilan sehat lainnya. Aku senang karena makanan itu akan memberikan energi kepada mereka sepanjang perjalanan.
Om juga membawa jaket tebal dan topi untuk melindungi diri dari angin dingin di gunung. Aku melihat jaket dan topi itu dan merasa ingin memakainya juga. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa berpakaian seperti om dan ikut dalam petualangan seperti ini.
Perjalanan dimulai di pagi hari. Udara segar dan matahari terbit dengan indahnya. Aku melihat mereka berjalan dengan semangat. Aku bisa merasakan kegembiraan dan kebersamaan di antara mereka.
Kami tiba di titik nol jalur pendakian. Aku melihat papan petunjuk yang menunjukkan bahwa petualangan mereka dimulai di sana. Aku merasa bangga menjadi bagian dari momen ini, meskipun hanya sebagai bayi kecil.
Aku merasakan cinta dan kehangatan dari omku dan teman-temannya. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa menjadi seperti mereka, kuat dan penuh semangat.
Meskipun aku tidak bisa ikut mendaki gunung Slamet bersama om dan teman-temannya, aku merasa bahwa aku telah ikut serta dalam petualangan ini. Aku belajar tentang persiapan, kebersamaan, dan keindahan alam.