Yuk, Bikin Madu Fermentasi! Obat dan Vitamin Alami yang Baik untuk Tubuh

Halo, teman-teman!

Hari ini aku melihat bunda dan ayah sibuk di dapur. Mereka menyiapkan sesuatu yang spesial, yaitu madu fermentasi. Kata bunda, madu fermentasi ini bisa jadi obat alami dan juga vitamin yang bagus untuk tubuh.

Aku penasaran, madu itu kan biasanya manis dan bisa langsung dimakan, kenapa bunda malah mencampurnya dengan banyak bahan lain? Bunda bilang, kalau madu dicampur dengan bahan-bahan tertentu lalu didiamkan beberapa hari, nutrisinya bisa bertambah dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Wah, menarik sekali!

Aku pun ikut membantu bunda menyiapkan semua bahan. Yuk, kita lihat apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuatnya!

Bahan-Bahan yang Digunakan

Bunda mengeluarkan banyak bahan dari dapur. Aku melihat ada warna-warna yang berbeda dan aroma yang bermacam-macam. Bunda bilang, semua bahan ini dipilih karena punya manfaat yang luar biasa untuk tubuh.

🍯 Madu → Manis dan penuh nutrisi. Madu bisa membantu tubuh melawan penyakit.

🧅 Bawang Merah → Bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan.

🧄 Bawang Putih → Bagus untuk kesehatan jantung dan bisa membunuh kuman.

🍋 Lemon → Banyak vitamin C yang bisa membuat tubuh lebih kuat melawan penyakit.

🍊 Jeruk Sunkist → Rasanya segar dan bisa membantu tubuh melawan flu dan batuk.

🌿 Jahe → Menghangatkan tubuh dan membuat perut lebih nyaman.

🌱 Kunyit → Bisa membantu tubuh melawan radang dan infeksi.

🌾 Kencur → Bisa membuat tubuh lebih segar dan tidak mudah lelah.

Bunda bilang, semua bahan ini akan dicampur dengan madu dan difermentasi supaya nutrisinya semakin kuat.

Aku Ikut Membantu Bunda di Dapur!

Aku duduk di dekat meja dapur dan melihat bunda mulai menyiapkan semua bahan. Bunda mengambil talenan dan pisau, lalu mulai memotong bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan kencur menjadi potongan kecil.

Aku ingin ikut membantu!

Bunda memberiku pisau kecil yang tidak tajam, lalu memberikan beberapa buah lemon dan jeruk sunkist untuk aku potong. Aku memegang lemon dengan kedua tanganku dan mencoba memotongnya dengan hati-hati. Wah, ternyata agak sulit! Tapi bunda sabar membimbingku.

Setelah semua bahan dipotong kecil-kecil, aku membantu memasukkannya satu per satu ke dalam wadah kaca besar. Aku mengambil sepotong jahe, sepotong kunyit, dan beberapa potong bawang putih, lalu memasukkannya dengan hati-hati ke dalam wadah.

Bunda tersenyum dan berkata, “Bagus sekali! Nah, sekarang kita tambahkan madu.”

Bunda menuangkan madu murni ke dalam wadah sampai semua bahan terendam. Aku melihat madu yang mengalir perlahan, warnanya keemasan dan terlihat kental. Wanginya manis dan lezat!

Setelah semua bahan ada di dalam, bunda menutup wadahnya tidak terlalu rapat. Kata bunda, kalau terlalu rapat, gas dari proses fermentasi bisa membuat tutupnya meletup atau meledak! Jadi, cukup ditutup tapi masih ada sedikit celah udara.

Sekarang, madu fermentasi harus didiamkan selama tiga hari.

Kenapa Madu Harus Dibiarkan Selama Tiga Hari?

Aku bertanya kepada bunda, kenapa madu ini tidak langsung diminum saja? Kenapa harus menunggu tiga hari?

Bunda menjelaskan bahwa selama tiga hari, semua bahan di dalam madu akan melepaskan sari-sari alami mereka.

🔹 Bawang merah dan bawang putih akan mengeluarkan zat yang bisa membantu melawan kuman dan virus.

🔹 Lemon dan jeruk sunkist akan menambahkan vitamin C alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

🔹 Jahe dan kunyit akan mengeluarkan senyawa anti-radang yang bisa membantu tubuh melawan penyakit.

🔹 Kencur akan memberikan energi dan membuat tubuh lebih segar.

Selain itu, fermentasi juga akan membuat madu menjadi lebih mudah dicerna oleh tubuh. Setelah tiga hari, madu akan berubah menjadi lebih encer dan rasanya sedikit berbeda.

Bunda bilang, madu fermentasi ini bisa diminum setiap hari, terutama saat sedang tidak enak badan. Cukup satu sendok makan, lalu bisa dicampur dengan air hangat supaya lebih nyaman di perut.

Kenapa Harus Menggunakan Wadah Kaca?

Aku melihat bunda memilih wadah kaca untuk menyimpan madu fermentasi ini. Aku bertanya kenapa tidak memakai botol plastik saja?

Bunda menjelaskan bahwa fermentasi bisa menghasilkan gas alami. Kalau kita menggunakan plastik, gas ini bisa membuat plastik berubah bentuk atau bahkan bocor. Selain itu, bahan plastik bisa bereaksi dengan zat-zat alami dari bawang, lemon, dan kunyit, sehingga kualitas madu fermentasi bisa berkurang.

Dengan wadah kaca, semua bahan tetap terjaga kualitasnya dan tidak ada zat berbahaya yang masuk ke dalam madu fermentasi.

Bagaimana Cara Menggunakan Madu Fermentasi?

Setelah tiga hari, bunda membuka wadah dan menyaring madu fermentasi ini ke dalam botol yang lebih kecil. Wanginya sangat harum! Aku mencium aroma madu yang bercampur dengan lemon dan jahe.

Bunda bilang, madu fermentasi ini bisa digunakan dengan banyak cara:

🍯 Diminum langsung → Satu sendok makan setiap pagi supaya tubuh tetap sehat.

🍵 Dicampur dengan air hangat → Bisa diminum saat sakit tenggorokan atau pilek.

🍋 Dicampur dengan teh atau jus → Menambah rasa segar dan menyehatkan.

🥗 Dicampur ke dalam makanan → Bisa menjadi tambahan rasa yang enak untuk salad atau saus.

Kesimpulan: Madu Fermentasi, Obat Alami yang Luar Biasa!

Aku senang bisa membantu bunda membuat madu fermentasi hari ini. Ternyata, membuatnya tidak sulit, dan manfaatnya sangat banyak!

🌿 Madu fermentasi ini bisa membantu tubuh melawan penyakit.

💪 Kaya akan vitamin dan zat alami dari bawang, lemon, kunyit, dan jahe.

🍯 Bisa diminum langsung atau dicampur dengan air hangat.

🥄 Fermentasi membuat madu lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Aku bangga karena bisa ikut membuat madu fermentasi bersama bunda. Sekarang, setiap kali aku merasa tidak enak badan, aku bisa meminta bunda untuk memberiku satu sendok madu fermentasi supaya tubuhku tetap sehat dan kuat!

Teman-teman, apakah kalian juga ingin mencoba membuat madu fermentasi di rumah? Yuk, ajak bunda dan ayah untuk membuatnya bersama-sama!

Tinggalkan komentar